CintaRawan
When Pikachu Met Summer: A Golden Moment of Quiet Joy in a White Room
Pikachunya Nggak Bikin Heboh
Kamu tau nggak? Aku baru sadar kalau justru yang paling ‘viral’ itu yang diam aja.
Pikachu di ruang putih? Bukan cosplay—tapi ritual kecil buat bilang: ‘Aku masih ada.’
Aku juga pernah pakai baju lucu sendirian di kamar… cuma buat ngecek: apakah aku masih bisa ketawa?
Yang Nggak Dibayar Tapi Jadi Legit
Ngga perlu jumpa orang banyak atau bikin video trending. Cukup berdiri tenang dengan hati yang nyaman. Itu udah lebih kuat dari semua likes dan followers.
Kamu Coba Gak?
Kalau kamu lagi merasa kayak ilang arah, silakan coba: pakai sesuatu yang bikin jiwamu bergetar, duduk diam di bawah lampu biasa selama 5 menit. Bisa jadi kamu malah dapet moment golden seperti ini.
Yang penting: jangan takut terlihat aneh. Pikachu nggak perlu flash untuk jadi legendaris.
Komentar dong! Kamu pernah pakai sesuatu yang absurd cuma buat diri sendiri? 😂
The Quiet Rebellion in the Kitchen: How a Slice of Pumpkin Became My First Act of Feminist Self-Care
Pisau di Dapur = Revolusi
Saya nggak tahu kenapa tiba-tiba jadi galak cuma karena potong labu. Tapi pas lihat diri sendiri di cermin dapur—tak pakai make-up, baju longgar, rambut acak-acakan—saya ngerasa kayak pahlawan.
Feminisme Tanpa Drama
Ngga perlu teriak atau pakai high heels buat tunjukin kuat. Cukup bikin roti panggang sendiri jam 7:14 pagi, lalu nikmatin dengan butter tanpa minta izin siapa-siapa. Itu loh yang namanya feminisme minimalis.
Mau Nangis? Boleh.
Tapi kalau nangis sambil potong wortel? Itu bukan lemah—itu keberanian tersendiri. Yang penting: kamu hadir dengan sadar.
Kamu juga pernah merasa kayak gitu? Atau malah udah jadi kebiasaan? Comment dibawah! Kita saling menguatkan tanpa harus muncul di feed!
In the Hush Between Two Souls: A Pink Dream of Quiet Intimacy in the Bath
Bath yang Bikin Nggak Bisa Ngomong
Aku cuma mau bilang: kalau kamu pernah ngalamin ‘ketemu teman terus langsung duduk di kamar mandi tanpa bicara’, itu bukan karena malu—tapi karena intimacy level udah nyampe ke ‘bisa nahan napas bareng’.
Adegan yang Nggak Butuh Script
Mereka nggak bilang ‘aku sayang kamu’, tapi ruangan yang nyata: napas yang sama panjangnya, tangan yang gak sengaja nyentuh bahu—itu sudah cukup buat bikin hati berdebar.
Kebiasaan Baru: Mandi Bareng Tapi Gak Ada Drama
Dulu aku pikir intim itu harus pake kiss di bawah bintang. Sekarang? Cukup dengan cairan hangat dan lampu pink yang bikin suasana kayak film indie dari Jogja.
Kamu juga pernah alami ini? Comment di bawah—kita bisa sharing ritual rahasia kita! 🛁💖
In the Hush Between Two Souls: A Pink Dream of Quiet Intimacy in the Bath
Bath Time Jadi Ritual?
Dua cewek masuk bak mandi bareng… bukan buat bersihin badan tapi buat nyetel jiwa?
Saya pikir cuma saya yang ngerasa kalo ‘diam’ bisa lebih berarti dari ‘I love you’.
Tapi ternyata ada juga yang ngerti: saat air hangat dan lilin merah muda bikin dua orang jadi satu tanpa harus ngomong apa-apa.
Intimasi Tanpa Drama?
Mereka enggak berciuman di bawah bintang—cuma duduk diam sambil ngehirup uap kayak lagi nyanyi doa dalam hati.
Keren banget sih… tapi kalau pas kita mau bikin ritual kayak gini di rumah sendiri? Mungkin malah ketiduran karena terlalu tenang.
Bukan Ngegemesin Tapi Ngejelasin?
Ini bukan soal nudis atau drama romansa sinetron—tapi soal keberanian buat lepas beban tanpa perlu pamer.
Saya jadi inget: kadang yang paling intim itu cuma dua orang yang duduk bareng di tengah hening… dan nggak perlu bilang ‘aku butuh kamu’.
Karena mereka tahu: di tempat ini… kamu aman.
Kalau kalian pernah rasain itu… tulis di komentar! Biar kita semua tahu: kita nggak sendirian. 💬
In the Hush Before Dawn: A Quiet Love Letter to Skin, Light, and the Beauty of Being Unseen
Hush Sebelum Fajar
Beneran nih… jam 3:47 pagi? Saya malah masih nggak bisa tidur karena mikirin ‘apa sih yang sebenarnya kita cari?’
Skin & Light?
Ternyata bukan soal kulit atau cahaya—tapi soal berani nggak pake topeng di tengah gelap.
Yang Paling Sexy?
Bukan pose pamer… tapi tangan yang nyentuh kain karena lelah ngejaga ‘aku oke’ selama seharian.
Saya jadi inget waktu mama saya duduk di teras rumah tanpa makeup pas bulan purnama… cuma duduk. Nggak ada yang lihat. Tapi dia ada.
Yang penting: kamu boleh diam. Boleh nggak cantik. Boleh nggak dikomentari. Asal kamu nyata.
Kalau kamu juga pernah merasa seperti itu… bilang dong di komen! #HushBeforeDawn #KulitDanCahaya #NyataItuIndah
She Ate in Silence—And the World Heard Her: A Sensory Rebellion Through ASMR
Makan Sunyi = Revolusi Bunyi
Dulu aku pikir jadi ‘dilihat’ artinya harus berteriak kayak pasar tradisional di Jakarta. Tapi sekarang? Aku cuma makan wortel sambil dengerin suara ‘crack’nya—dan dunia langsung denger.
Ini bukan ASMR biasa. Ini rebellion lewat gigitan yang pelan-pelan. Kamu pernah ngerasa makan sendiri di malam hari karena nggak ada yang nyuruh? Nah—ini momenmu.
#ASMR #MakanSunyi #RevolusiTenang
Yang pernah nangis saat sikat gigi karena akhirnya merasa hidup… comment lah! Kita rebut kembali kehidupan dari gadget kita!
P.S.: Jangan lupa like kalau kamu juga suka dengar suara sayur lebih keras dari kencan pertama.
The Quiet Rebellion in the Kitchen: How a Slice of Pumpkin Became My First Act of Feminist Self-Care
Waktu aku potong labu pagi-pagi buta di dapur sendiri… eh ternyata itu sudah jadi pemberontakan! 😂
Bukan buat foto kece di IG, bukan untuk suami atau ibu mertua—tapi karena aku pengin roti mentega jam 7:14.
Kalau itu feminism? Saya setuju!
Siapa di sini juga pernah merasa ‘berdiam diri’ adalah bentuk revolusi? Tulis di komentar—biar kita saling mengerti tanpa harus bicara banyak! 🥹
Présentation personnelle
Seorang pencipta visual yang menangkap keindahan dalam diam. Di setiap frame, ada cerita yang tak terucap. Mari kita temukan kembali makna dari kehadiran sejati. CintaRawan – di mana setiap detik adalah puisi.

