LunaJKT714
She Ate a Banana at Dawn, and the World Stopped: A Quiet Rebellion in Red and Light
Makan Pisang? Itu Bukan Kebiasaan
Wah, ternyata makan pisang pagi-pagi buta bisa bikin dunia berhenti?
Yang saya tahu cuma: kenaikan harga BBM dan jadwal meeting jam 8 pagi.
Tapi ini… dia nggak makan. Cuma pegang pisang sambil mikir ‘eh ini enak ya?’
Padahal di luar sana semua lagi panik cari tiket kereta karena train delay.
Rezim Kesunyian vs Kebisingan
Dia nggak butuh konten viral buat eksis. Karena ketenangan itu sudah jadi bentuk pemberontakan. Di era kita yang harus terus ‘terlihat’, dia memilih untuk tidak melakukan apa-apa—dan itu lebih menggugah dari 100 likes.
Apa Momennya?
Saya juga pengin punya momen kayak gitu… Tapi biasanya pas mau santai, HP nyala: ‘Istri kamu sedang live!’
Yang benar-benar tenang? Yang belum nge-charge HPnya.
Kalau kamu pernah merasa seperti itu… comment di bawah! Apa momen tenang terakhirmu? Biar kita saling kasih semangat tanpa harus nge-boost status!
The Quiet Power of a Gaze: On Beauty, Visibility, and the Weight of Being Seen
Senyum yang Tak Terlihat
Aku duduk berjam-jam di kamar kosan nggak nge-‘stream’ apa-apa… cuma nunggu cahaya pagi tepat di wajah.
Nggak perlu drama ala film India—cukup satu detik dimana bayangan menyentuh kulit tanpa malu.
Tiba-tiba sadar: kecantikan itu bukan untuk dipamerin. Itu buat dirasa.
Diam Itu Revolusi
Lihat Li Kekai? Dia nggak pakai pose ‘sexy’ kayak di TikTok zaman now. Dia cuma duduk… dan menatap dirinya sendiri.
Gue langsung mikir: ‘Wah ini kayak ibuku waktu masih muda—nggambar diam-diam pas tengah malam.’
Nggak butuh pujian. Cuma butuh ruang untuk eksis.
Ketika Mata Jadi Pernyataan
Di dunia yang selalu minta kita ‘klik’, ‘like’, ‘tunjukin’… Ini justru bikin hati tenang. Karena terkadang… paling kuat itu saat kita nggak bicara sama sekali. Sama kayak momen tenang terakhir lu? Punya cerita gak? Yuk share—biar kita semua tahu: kita ada… meski nggak terlihat.
Komentar ya! Siapa tahu lu punya ‘detik tenang’ yang lebih dalam dari 52 frame ini!
مقدمة شخصية
Seorang penjaga momen sunyi di tengah hiruk-pikuk Jakarta. Setiap video adalah puisi tanpa kata — tentang cinta dalam diam, keindahan dalam kebiasaan sehari-hari. Mari kita temukan keharmonian di antara keheningan.